Polowijo Gosari Group Siap Dukung Swasembada Pangan
13 Februari 2020
Polowijo Gosari - Keseriusan Polowijo Gosari Group dalam mengambil alih peran pemerintah untuk mengembangkan pertanian dilakukan secara total. Salah satunya dengan menghibahkan tanah pribadi seluas 50 hektare untuk dibangun embung air yang bisa mengairi 2.500 hektare tanah petani. Selain itu, di atas tanah tersebut dibangun pusat inovasi teknologi pertanian (TTP plus). Keduanya bisa meningkatkan taraf hidup petani sekitar 100 ribu orang khususnya dalam bidang komoditi buah-buahan. Tak cuma itu, Polowijo turut mendukung pertanian melalui penyediaan pupuk dolomit. Hal itu mendapatkan atensi dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. "Polowijo Gosari ini menjadi salah satu industri yang berkontribusi terkait dengan pertanian," ungkapnya.
Pupuk dolomit biasa digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah, termasuk lahan gambut. Di Indonesia, terutama Kalimantan, lahan gambut masih sangat luas. Namun, sebelum bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, lahan gambut perlu dinetralisasi. Tingkat keasamannya harus dikendalikan.
Disela kunjungannya, Syahrul berpesan agar Polowijo meningkatkan produksi pupuk dolomitnya. Tahun ini, kapasitas produksi pupuk dolomit Polowijo mencapai 1 juta ton. Angka itu diharapkan bisa meningkatkan dua kali lipat tahun depan. "Kami ingin mendukung pemerintah. Setelah ini kami ada program program dengan Kementan, antara lain penyediaan bibit unggul untuk petani, sarana produksi pertanian dan lain-lain serta menyiapkan pendanaan dan pemasaran untuk produksi petani bila dibutuhkan," kata CEO PT Polowijo Gosari Deddy Harnoko Sucahyo.
Cadangan dolomit yang menjadi bahan baku utama pupuk organik di lahan tambang milik Polowijo Gosari masih sangat besar, yakni mencapai sekitar 500 juta ton. Jadi, pasokan bahan baku dipastikan tak akan terhambat dan mempunyai kualitas terbaik di dunia sesuai hasil laporan The Joint Ore Reserves Committee (JORC) yang berpusat di Australia. Dalam kunjungan kerjanya, menteri pertanian menyatakan sangat puas karena masih ada perusahaan swasta yang mengambil alih peran pemerintah dalam rangka menyejahterakan petani, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan menghemat devisa negara dengan mengoptimalkan bahan baku dalam negeri.
Perusahaan yang telah berusia 50 tahun tersebut siap mendukung program pemerintah dalam menyukseskan program swasembada pangan. Berbekal pengalaman lebih dari 40 tahun bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, juga turut meningkatkan devisa negara melalui ekspor ke Asia dan Eropa khususnya dalam komoditi buah-buahan.
Kepedulian tinggi terhadap dunia pendidikan juga ditunjukkan oleh Polowijo Gosari Group. Di antaranya, menghibahkan tanahnya lagi seluas 3,8 hektare dan bersama Kemendikbud membangun SMK vokasi yang bisa menampung 2.000 siswa dan sudah beroperasi. Tak cuma itu, perusahaan menghibahkan tanah seluas 5 hektare kepada Universitas Air- langga (Unair) untuk di- bangun teaching farm. Dilanjutkan dengan pem- bangunan untuk gedung kampus E Unair yang mem- butuhkan lahan seluas 50 hektare.
"Kami ingin support pemerintah. Karena itu, setelah mengembangkan pupuk dolomit, kami sudah menyiapkan program bersama Kementan.” DEDDY HARNOKO SUCAHYO, CEO PT Polowijo Gosari.
Sumber : Jawa Pos